Dorong Pertumbuhan, Pemerintah Fokus Genjot Konsumsi Lewat Gaji ASN

Tabayyun.co.id, JAKARTA- Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebut peningkatan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi salah satu strategi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah ini dinilai krusial karena besarnya kontribusi belanja ASN terhadap sektor konsumsi rumah tangga.

“Karena konsumsi dari ASN, dari pekerja itu kan luar biasa tinggi kontribusinya ke komponen yang konsumsi rumah tangga,” ujar Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso saat ditemui di Lippo Mall Nusantara, Kamis (14/8/2025).

Menurut Susiwijono, pemerintah kini memprioritaskan peningkatan konsumsi rumah tangga guna menjaga momentum pertumbuhan. Mengingat sektor tersebut menyumbang lebih dari separuh struktur produk domestik bruto (PDB), upaya menjaga daya beli dinilai sangat vital.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap PDB mencapai 54,25 persen. Pada kuartal II-2025, sektor ini mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 4,97 persen dan memberikan sumbangan sebesar 2,64 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat 5,12 persen.

Baca Juga :  Sri Mulyani Teken Aturan Baru Soal Efisiensi Anggaran, Ini Rinciannya

“Tumbuhnya harus tinggi. Karena di kuartal II kemarin kan 45,97 hampir 5 persen. Kalau bisa harus di atas 5 persen,” lanjut Susiwijono.

Meski tidak menyebutkan secara langsung rencana kenaikan gaji ASN pada 2026, ia menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk memperkuat daya beli masyarakat. “Kalau kenaikan kan pasti harus terencana, karena harus diposting ke APBN,” katanya. “Konteksnya adalah memperkuat daya beli bagi pertumbuhan ekonomi kita.”

Di sisi lain, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud mengungkapkan bahwa konsumsi rumah tangga yang tumbuh hampir 5 persen merupakan indikasi kuatnya permintaan domestik.

Baca Juga :  Merdeka Air Bersih! PDAM Muara Tirta Luncurkan Promo HUT RI Ke-80

Ia menuturkan, peningkatan kebutuhan primer dan mobilitas masyarakat selama periode libur menjadi pendorong utama. “Meningkatnya kebutuhan primer untuk beberapa kegiatan karena memang ada momentum hari libur, hari besar keagamaan dan sebagainya, (sehingga) kebutuhan bahan makanan dan makanan jadi meningkat karena aktivitas pariwisata selama periode libur,” jelas Edy dalam konferensi pers daring BPS, Selasa (5/8/2025).

Selama kuartal II-2025, aktivitas perjalanan domestik juga meningkat tajam. BPS mencatat jumlah perjalanan wisata dalam negeri mencapai 105,12 juta pada Juni 2025, tumbuh 25,93 persen secara tahunan.

Namun, data BPS ini menuai sorotan dari Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda. Ia mempertanyakan keabsahan data pertumbuhan ekonomi, terutama dari sisi konsumsi rumah tangga.

Nailul menyoroti ketidaksesuaian antara data kuartal I dan II 2025. Menurutnya, konsumsi rumah tangga pada kuartal I hanya tumbuh 4,95 persen, namun pertumbuhan ekonomi saat itu hanya 4,87 persen. “Tidak ada momen yang membuat peningkatan konsumsi rumah tangga meningkat tajam,” ucapnya dalam keterangan tertulis pada Selasa (5/8/2025).

Baca Juga :  PKS Umumkan Dewan Syariah Pusat, Ini Daftar Lengkapnya

Celios bahkan telah mengirimkan permintaan resmi kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meninjau keabsahan data pertumbuhan ekonomi nasional yang dirilis BPS.

Tag (untuk SEO Google):

kenaikan gaji ASN, pertumbuhan ekonomi Indonesia, konsumsi rumah tangga, data BPS 2025, daya beli masyarakat

Frasa Kunci Utama:

kenaikan gaji ASN dorong pertumbuhan ekonomi

Deskripsi Meta:

Pemerintah menilai kenaikan gaji ASN sebagai langkah strategis mendorong konsumsi rumah tangga demi menjaga pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,12 persen pada kuartal II-2025.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *