Tabayyun.co.id, GORONTALO-Semarak Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan RI di Desa Pentadio Barat diramaikan dengan berbagai kegiatan yang digagas mahasiswa Kuliah Kerja Dakwah (KKD) Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo) bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Acara ini juga didukung Karang Taruna serta pemerintah desa setempat.
Ketua panitia Muhammad Said Kamil Adam menjelaskan, rangkaian kegiatan berlangsung sejak 15 Agustus dengan mengusung semangat pengabdian kepada masyarakat.
“Jadi memang kegiatan ini merupakan kegiatan yang digagas langsung oleh mahasiswa KKD atau Kuliah Kerja Dakwah dari Universitas Muhammadiyah Gorontalo, kemudian kerjasama juga dengan teman-teman dari UNG yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di desa yang sama, di Desa Pentadi Barat, kemudian ada kolaborasinya juga dengan Karang Taruna Wilayah Pentadio Barat dan juga tentunya dukungan penuh dari pemerintah desa,” ujarnya.
Rangkaian acara diisi dengan turnamen Mobile Legends, jalan sehat yang diikuti sekitar 150 peserta, senam kebugaran, pemeriksaan kesehatan gratis, hingga lomba hiburan rakyat untuk anak-anak. Puncak kegiatan ditutup dengan talkshow bertema hukum, pemerintahan, dan masa depan desa.
“Untuk temanya itu kita lebih fokus kepada persoalan yang memang sering terjadi di desa, yakni terkait dengan hukum, pemerintahan, dan masa depan desa suara warga tugas wakil rakyat. Oleh karena itu, kami mengundang anggota DPRD Provinsi sebagai narasumber,” kata Kamil.
Melalui kegiatan ini, panitia berharap dapat mempererat silaturahmi serta menghadirkan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada wakil rakyat.
“Melalui kegiatan ini, harapan kami sebagai panitia penyelenggara, khususnya jadi ada beberapa aspirasi masyarakat itu bisa ditampung langsung oleh DPRD Provinsi untuk kemudian dibahas sebagai bahan penyampaian aspirasi yang disampaikan dalam masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, kegiatan kolaboratif ini diharapkan memperkuat sinergi antara masyarakat dengan pemerintah desa, sekaligus memperingati kemerdekaan dengan lebih bermakna.