Tabayyun.co.id, GORONTALO — Dewan Pimpinan Daerah Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Gorontalo meluncurkan program donasi publik untuk memperkuat gerakan antikorupsi di daerah. Program ini terbuka bagi masyarakat dari seluruh kabupaten dan kota, dengan tujuan mendukung kerja jurnalis independen dalam membongkar praktik rasuah.
Ketua DPD PJS Gorontalo, Jhojo Rumampuk, menilai korupsi sudah merusak sendi-sendi pembangunan.
“Setiap tahun triliunan rupiah uang rakyat menguap akibat korupsi. Dampaknya jelas: infrastruktur terbengkalai, pelayanan publik buruk, hingga kemiskinan yang tak kunjung selesai. Jika tidak kita lawan sekarang, masa depan Gorontalo akan terus digadaikan,” tegas Jhojo.
Program ini akan difokuskan pada investigasi mandiri, mulai dari analisis dokumen, pelacakan aliran dana mencurigakan, wawancara saksi kunci hingga publikasi temuan di media. PJS juga menyiapkan kampanye kesadaran publik agar perlawanan terhadap korupsi semakin meluas.
Selain itu, PJS Gorontalo akan menjalin kerja sama dengan aparat penegak hukum, jejaring media, dan lembaga antikorupsi internasional untuk memperkuat bukti sekaligus memberi tekanan terhadap pelaku.
Target program 2025–2026 mencakup 50 kasus prioritas yang akan diteliti, 20 laporan investigasi yang dipublikasikan, dan harapan agar 75 persen kasus ditindaklanjuti aparat hukum. PJS juga menargetkan peningkatan literasi antikorupsi di seluruh wilayah Gorontalo.
Jhojo mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif.
“Korupsi bukan takdir, melainkan pilihan. Mari kita pilih untuk melawan! Setiap rupiah yang Anda sumbangkan adalah investasi untuk masa depan Gorontalo yang lebih bersih dan bermartabat,” pungkasnya.
