Timnas Indonesia Tantang Arab Saudi dan Irak, Emil Audero Angkat Bicara

Tabayyun.co.id, JAKARTA – Kiper tim nasional Indonesia, Emil Audero, menatap serius laga putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi dan Irak pada Oktober mendatang. Ia menyebut skuad Garuda masih berstatus kuda hitam dalam persaingan Grup B.

“Bagian terpenting bagi Indonesia akan datang di bulan Oktober. Mengingat level mereka, akan ada pertandingan-pertandingan kunci yang harus diatasi,” kata Emil Audero, penjaga gawang Cremonese, dalam keterangannya.

Baca Juga :  Tanpa Arhan, Asnawi, dan Ole, Ini 27 Pemain Timnas untuk FIFA Matchday September

Menurut Emil, Arab Saudi dan Irak menjadi favorit kuat di grup. Meski begitu, ia menilai Indonesia tetap memiliki peluang, bahkan jika hanya sampai ke babak play-off.

“Kami bukan favorit, juga bukan yang terakhir tiba, tetapi akan sangat menyenangkan untuk mengamankan tempat di Piala Dunia. Itu akan menjadi pencapaian bersejarah, untuk pertama kalinya. Bahkan bermain di babak play-off (putaran lima) pun akan sangat menyenangkan,” ujarnya.

Arab Saudi diprediksi jadi lawan berat karena bermain di kandang. Namun, Indonesia memiliki catatan positif pada pertemuan sebelumnya di putaran tiga, ketika berhasil menahan imbang bahkan menang dari mereka. Sementara Irak menjadi lawan yang lebih menyulitkan setelah dua kali menaklukkan tim Garuda di fase sebelumnya.

Baca Juga :  KONI Pusat Batalkan Wacana Pelantikan KONI Kabupaten Gorontalo, Musorkab Harus Diulang

Di sisi lain, Emil mulai merasa lebih terbiasa membagi fokus antara klub dan tim nasional. Ia menyebut perjalanan jauh dan perbedaan waktu menjadi tantangan tersendiri.

Baca Juga :  Musorcab KONI Gorontalo Diulang, Cabor PTMSI Beri Dukungan

“Kami memainkan dua pertandingan positif bersama Indonesia. Tetapi bagian logistiknya tidak mudah, karena perjalanannya panjang, dan perbedaan waktu yang memberatkan,” tutur kiper berusia 28 tahun itu.

“Anda harus bermain baik dan mampu kembali ke realitas Cremonese serta segera menempatkan diri untuk melayani tim. Mengetahui cara memisahkan keduanya membutuhkan waktu, tetapi ketika Anda berhasil melakukannya dengan sukses, ada kepuasan. Saya sudah tahu cara mengelola,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *