Tabayyun.co.id, KOTA GORONTALO — Di tengah perdebatan publik soal pemanfaatan trotoar sebagai lapak usaha, anggota DPRD Kota Gorontalo, Totok Bachtiar, tampil dengan pandangan berbeda. Ia menilai kebijakan Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, bukanlah bentuk pelanggaran tata ruang, melainkan langkah kreatif dalam menghadapi keterbatasan fiskal daerah.
“Adhan itu memang unik, kadang kontroversial, tapi positif. Dia berani memutar otak ketika banyak kepala daerah lain memilih diam,” ujar Totok dengan nada tegas, Jumat (18/10/2025).
Menurut Totok, kebijakan membuka ruang usaha di kawasan Andalas, Tanggidaa (Cokroaminoto), dan Jalan Nani Wartabone adalah bentuk inovasi ekonomi kerakyatan.
“Jangan dilihat trotoarnya, tapi lihat anak-anak muda yang kini bisa hidup dari sana. Mereka punya semangat baru,” sambungnya.
Ketua Fraksi Golkar itu menjelaskan, langkah Wali Kota Gorontalo masih sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 3 Tahun 2014. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak lagi memperdebatkan hal normatif, melainkan memahami kondisi riil keuangan daerah.
“Pak Wali cuma mau Kota Gorontalo tetap bergerak meski di tengah krisis. Itu niat baik, bukan pelanggaran,” kata Totok.
Ia mencontohkan, kebijakan serupa juga diterapkan di daerah lain seperti Jalan Flamboyan, Manado, yang ramai dengan aktivitas ekonomi rakyat tanpa menimbulkan konflik sosial.
“Tidak ada yang ribut di sana. Jadi kenapa kita harus saling serang di sini?” tanya Totok retoris.
Lebih jauh, anggota Komisi II DPRD itu menuturkan kisah seorang pemuda di Jalan Panjaitan yang dulunya menganggur, kini sukses menjadi pengusaha kecil beromzet jutaan rupiah per minggu.
“Itu bukti konkret. Mereka bukan pengganggu kota, tapi penggerak ekonomi baru,” ujarnya bangga dengan inovasi Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea.
Totok menilai trotoar kini memiliki makna baru, bukan sekadar jalur pejalan kaki, tetapi wadah pembelajaran sosial bagi anak muda.
“Dari situ anak muda belajar tanggung jawab, kerja keras, bahkan menekan angka pengangguran dan tindakan negatif seperti balapan liar atau mabuk-mabukan,” jelasnya.
Menutup pandangannya, Totok turut memberi saran estetika untuk mempercantik lapak para pedagang muda.
“Kalau bisa, bot-bot jualan mereka divariasikan, dibuat menarik. Kita bantu mereka agar trotoar itu bukan cuma tempat jualan, tapi ruang kreatif yang hidup,” pungkasnya.
🗝️ Frasa Kunci Utama:
Trotoar jadi lapak usaha Gorontalo
📝 Deskripsi Meta:
Anggota DPRD Kota Gorontalo, Totok Bachtiar, membela kebijakan Wali Kota Adhan Dambea yang mengizinkan trotoar digunakan untuk usaha rakyat. Ia menyebut langkah itu sebagai inovasi ekonomi di tengah krisis, bukan pelanggaran aturan.