Zulkifli Hasan Targetkan Ribuan Koperasi Desa Aktif Agustus 2025

Tabayyun.co.id, JAKARTA,– Sebanyak 15.000 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) ditargetkan mulai beroperasi secara penuh pada Agustus 2025. Pemerintah pusat menggenjot pembentukan koperasi ini sebagai upaya mempercepat penyaluran bantuan pangan dan memperkuat distribusi hasil pertanian ke desa-desa.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan bahwa pemerintah telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk mempercepat realisasi operasional KDMP hingga tingkat kabupaten/kota. Lokasi-lokasi prioritas juga telah dipetakan untuk mendukung capaian target 15.000 unit koperasi aktif.

Baca Juga :  Setya Novanto Masih Berstatus Kader, Golkar Siap Terima Kembali

“Kami sudah membuat agenda agar bulan ini sudah selesai lebih kurang 15.000 yang sudah operasional,” kata Menko Zulkifli di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Rabu (20/8/2025).

Menurut Zulkifli, percepatan pendirian koperasi dilakukan secara bertahap, dimulai dari provinsi seperti Jawa Timur dan wilayah lainnya. Pemerintah juga tengah mengatur penugasan tim agar seluruh daerah bisa terjangkau dalam waktu cepat.

Baca Juga :  Pantai Oluhuta Diselimuti Bendera Raksasa, Simbol 80 Tahun Kemerdekaan

“Besok nanti yang di Jawa Timur dan seterusnya-seterusnya dan selanjutnya kita akan bagi tugas di mana saja, agar 15.000 bulan ini itu bisa selesai atau menambah personel secara cepat,” sambung Ketua Satgas Nasional Percepatan Kopdes Merah Putih ini.

Zulkifli menekankan bahwa kehadiran koperasi ini penting untuk mendukung infrastruktur pangan desa. KDMP diharapkan bisa memotong mata rantai tengkulak, mengurangi praktik rentenir, serta menjadi penghubung langsung antara petani dan pasar.

Baca Juga :  Protes Alumni UNG: Sumbangan “Seikhlasnya” Berubah Jadi Nominal Pasti. Hingga Transkrip Nilai Terancam Ditahan

“Karena koperasi desa kelurahan ini penting sekali sebagai infrastruktur penting untuk pemerintah menyalurkan bantuan, untuk menyalurkan operasi pasar, sekaligus memotong rantai pasokan yang panjang dan meminimalisir rentenir-rentenir, tengkulak-tengkulak yang ada di desa dan juga berfungsi sebagai offtaker dari hasil pertanian seperti gabah dan jagung,” tutur dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *