Tabayyun.co.id,INTERNASIONAL- Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menuduh PM Israel, Benjamin Netanyahu, mengabaikan penderitaan warga Gaza yang terjebak dalam konflik. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Albanese setelah Australia memutuskan untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka pada Sidang Majelis Umum PBB mendatang.
Pernyataan Albanese, yang disampaikan melalui wawancara televisi dengan ABC pada Selasa (12/8), menyebut bahwa Netanyahu terus-menerus “menyangkal” dampak kemanusiaan yang dirasakan oleh warga sipil Gaza. “Dia (Netanyahu) sekali lagi menegaskan kepada saya bahwa ia tidak melihat penderitaan yang dihadapi warga yang tidak bersalah,” kata Albanese.
Keputusan Australia untuk mengakui Palestina semakin menambah tekanan internasional terhadap Israel setelah negara-negara seperti Prancis, Inggris, dan Kanada juga mengambil langkah serupa. Albanese mengungkapkan bahwa keputusan ini muncul setelah pembicaraan pribadi dengan Netanyahu yang terjadi pada 7 Agustus lalu, di mana ia menekankan pentingnya solusi politik daripada pendekatan militer.
“Keengganan Netanyahu untuk mendengarkan sekutu-sekutu terdekatnya adalah salah satu alasan utama mengapa kami merasa perlu mengambil langkah ini,” ujar Albanese. Ia menambahkan bahwa Australia akan terus mendukung solusi dua negara untuk menghentikan kekerasan yang terus berlarut di Timur Tengah.
Lebih lanjut, Albanese menjelaskan bahwa dalam pengakuan terhadap Palestina, Australia mengutamakan komitmen dari Otoritas Palestina yang memastikan bahwa kelompok Hamas tidak akan terlibat dalam pembentukan negara tersebut di masa depan. “Solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk memutus siklus kekerasan dan penderitaan di Gaza,” tegasnya.
Keputusan ini menandai perubahan sikap yang signifikan, setelah sebelumnya Albanese menghindari penentuan tenggat waktu untuk pengakuan Palestina. Situasi berubah setelah meningkatnya laporan mengenai kelaparan dan malnutrisi di Gaza serta aksi massa besar-besaran di Australia yang mendesak bantuan kemanusiaan.