Gusnar Minta ADD untuk Penanganan Kemiskinan dan Tengkes

Tabayun.co.id,GORONTALO – Gubernur Gusnar Ismail meminta Alokasi Dana Desa (ADD) harus lebih diarahkan untuk program penanganan kemiskinan, stunting atau tengkes, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat. Hal itu ditegaskannya saat membuka wokshop evaluasi pengelolaan keuangan dan pembangunan desa di Grand Palace Convention Center, Kota Gorontalo, Kamis (7/8/2025).

“Tujuan dana desa itu banyak. Namun dari sekian banyak tujuannya, saya minta pengelolaan dana desa harus dipertajam untuk tiga hal , yaitu menurunkan angka kemiskinan, stunting, dan pemberdayaan masyarakat,” tegas Gusnar.

Baca Juga :  Forum Pemuda Gorontalo Datangi Polres Tanjung Priok Terkait Penangkapan Batu Hitam Ilegal dan Desak Mabes Polri Segera Tetapkan tersangka

Gusnar mengungkapkan, berdasarkan data BPS pada Maret 2025 angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo mengalami penurunan 0,63 persen. Menurutnya, program-program ADD bisa lebih dipertajam agar kontribusinya terhadap penurunan angka kemiskinan akan lebih besar.

“Bapak ibu kepala desa memegang DTKS dan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional sehingga mengetahui persis warga miskin di wilayahnya. Jadi tinggal memberikan penajaman program apa yang perlu dilakukana bagi warga yang ada di data itu,” ujarnya.

Baca Juga :  Tunaikan Janji Politik Pilkada, Partai Gerindra Gorontalo Umrohkan Delapan Orang

Demikian pula halnya terkait persoalan stunting. Gusnar meminta agar dana desa bisa dialokasikan untuk mengintervensi perbaikan gizi anak stunting dalam jangka waktu tertentu.

“Kalau stunting ini kita tangani bersama dengan dana desa, maka saya kira akan lebih cepat bisa diselesaikan,” imbuhnya.

Sementara itu untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, Gubernur Gorontalo melihat peluangnya melalui kerja sama dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Masyarakat desa yang punya potensi bisa diberdayakan melalui bidang usaha tani yang hasilnya nanti akan memenuhi kebutuhan dapur SPPG dan KDMP.

Baca Juga :  Sejumlah Dosen Hukum : Pengibar Bendera One Piece Tak Bisa Dipidana

“Dapur SPPG itu membutuhkan berkilo-kilo sayur setiap hari untuk MBG. Ayam saja untuk satu SPPG dibutuhkan hingga 220 ekor per hari. Belum kita bicara tomat, cabai, bawang, telur, dan daging. Ini peluang yang bisa kita kembangkan untuk pemberdayaan masyarakat desa,” pungkas Gusnar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *