Tabayyun.co.id, GORONTALO – Aliansi Persatuan Mahasiswa Kesehatan Gorontalo (A.P.M.K.G) menyatakan sikap tegas terhadap buruknya sistem layanan BPJS Kesehatan di daerah. Mereka merencanakan aksi unjuk rasa serentak pada Selasa, 9 September 2025, di tiga lokasi strategis di Kota Gorontalo.
Titik aksi yang disasar adalah Kantor BPJS Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dan Gedung DPRD Provinsi Gorontalo. Mereka mengusung delapan poin tuntutan yang menyoroti kelemahan sistem, mulai dari layanan tak maksimal hingga ketidakpastian pembayaran klaim rumah sakit.
Jenderal Lapangan Aksi, Majid Mustaki, secara tegas menyampaikan bahwa kondisi saat ini sangat menyulitkan masyarakat.
“BPJS Kesehatan hari ini bukan menjadi solusi, melainkan sumber masalah. Rakyat kecil terus menjadi korban, pasien sering terlantar, dan rumah sakit dipersulit dengan klaim yang tidak jelas. Ini bentuk kegagalan negara dalam menjamin hak kesehatan masyarakat,” ujar Majid.
Ia juga menilai, ketidaksinkronan regulasi telah memperburuk keadaan dan menimbulkan ketidakpastian bagi pasien.
“Kami tidak akan diam. Kami menuntut evaluasi total, perbaikan regulasi, dan transparansi kinerja BPJS. Pemerintah dan DPRD harus bertanggung jawab. Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, maka jangan salahkan rakyat ketika kepercayaan terhadap negara semakin hilang,” lanjutnya.
Aksi dijadwalkan dimulai pukul 09.00 WITA dan akan berlangsung hingga tuntutan disuarakan secara menyeluruh di tiap titik aksi. Mahasiswa membawa misi mendesak reformasi menyeluruh dalam sistem BPJS Kesehatan agar kembali kepada prinsip pelayanan publik yang berpihak pada rakyat.
