Trotoar Jadi Ruang Hidup Baru UMKM, Totok Bachtiar Dorong Kreativitas dan Kurangi Pengangguran

Tabayyun.co.id, KOTA GORONTALO – Pemanfaatan trotoar di sejumlah daerah kini menghadirkan wajah baru bagi perekonomian rakyat. Tak lagi sekadar jalur pejalan kaki, trotoar mulai menjadi ruang hidup bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk berkembang di tengah keterbatasan ruang usaha.

Anggota DPRD Kota Gorontalo, Totok Bachtiar, menilai kebijakan Wali Kota Gorontalo ini patut diapresiasi. Ia mencontohkan kawasan Jalan Flamboyan dan Kampung Cina di Manado, di mana pemerintah setempat memberi ruang bagi pelaku UMKM untuk berjualan di trotoar, bahkan hingga sebagian badan jalan.

Menurut Totok, langkah ini menunjukkan keberanian daerah berinovasi di tengah tantangan keterbatasan lahan dan biaya sewa kios yang kian tinggi.

Baca Juga :  Menjelang Mubes II IKA Spendu Go, Yusrianto : Pendaftaran Ditutup Satu Jam Sebelum Acara

“Dengan penataan yang tertib, area ini bisa berubah menjadi titik aktivitas ekonomi baru yang menghidupkan suasana kota sekaligus membantu masyarakat kecil bertahan di masa sulit,” ucap Totok, Sabtu (18/10/2025).

Ia menambahkan, posisi trotoar yang berada di jalur ramai seperti kawasan kuliner dan pusat perbelanjaan justru memudahkan pelaku usaha menjangkau pembeli.

“Kedekatan dengan pejalan kaki menciptakan interaksi langsung antara pelaku usaha dan konsumen, membangun rasa percaya, serta memperkuat loyalitas pelanggan,” ujarnya.

Baca Juga :  Ratusan Peserta Ikut Lomba Aduan Layangan Dragon Cup se-Kota Gorontalo, Jelang Peringatan HUT-RI Ke-80
Potret saat Wali kota Adhan sedang berada di salah satu tempat pelaku usaha kopi keliling yang ada di kota Gorontalo

Lebih lanjut, Totok menilai keberadaan UMKM di trotoar turut mendorong tumbuhnya aktivitas ekonomi lain, seperti transportasi, parkir, dan penyedia bahan baku. Ia bahkan menyoroti banyak anak muda yang kini memanfaatkan trotoar sebagai tempat memulai usaha kecil.

“Tak sedikit di antara mereka kini mampu menciptakan lapangan kerja baru, mempekerjakan karyawan, dan menambah pendapatan keluarga. Kondisi ini menunjukkan bahwa ruang publik, jika dikelola dengan bijak, bisa menjadi wadah pemberdayaan ekonomi masyarakat,”
sambungnya.

Meski demikian, Totok menegaskan pentingnya menjaga fungsi utama trotoar, mulai dari aspek kebersihan, penataan, dan estetika tetap harus menjadi perhatian agar keseimbangan ruang publik terjaga.

Baca Juga :  Aktivis Desak Bank Mega Gorontalo Hormati Pedagang Kopi, Dorong Wali Kota Bertindak

Ia juga menyinggung konsep shared space yang mulai diterapkan di beberapa kota, yakni ruang bersama yang menggabungkan fungsi sosial, ekonomi, dan akses publik secara harmonis.

“Saya melihat, pemerintah kota menumbuh kembangkan ekonomi di Kota Gorontalo. Dengan adanya kebijakan ini maka hal positif yang bisa kita lihat adalah putaran ekonomi meningkat, lahir para pengusaha muda, mengurangi angka pengangguran, anak muda sudah mulai berkurang balapan liar dan miras karena mereka sudah sibuk berwirausaha,”jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *